Kamis, 22 Mei 2014

Raja Ampat, Surga Bawah Laut Terakhir di Dunia

Surga Terakhir di Dunia, Itulah sebutan Raja Ampat. Raja Ampat atau 'Empat Raja' adalah nama yang diberikan untuk pulau-pulau ini. Sebuah nama yang berasal dari mitos lokal. Empat pulau utama yang dimaksud itu adalah Waigeo, Salawati, Batanta, Misool yang merupakan penghasil lukisan batu kuno.

Foto: wonderful Indonesia

Rumah bagi seperempat kehidupan laut dunia, Kepulauan Indonesia termahsyur akan diving kelas dunia dan keindahan bawah laut yang memukau. Selami dan temukan lautan yang berlimpah dengan semua jenis makhluk laut, mulai dari Pulau Weh di Sumatra sampai Raja Ampat di Papua. Dimana lagi di dunia Anda bisa berdekatan dengan sekelompok mantaray dan penyu, menyelam dengan spektakuler dan mengeksplor kapal yang sudah karam?
Apakah Anda seorang diver berpengalaman yang mencari tantangan baru atau hanya ingin mencoba langsungsnorkeling untuk pertama kali, perairan tropis Indonesia tidak akan mengecewakan Anda. Selami pengalaman bawah laut Indonesia yang mencengangkan.

Foto: wonderful Indonesia

Pecinta wisata bawah laut dari seluruh dunia datang ke Raja Ampat untuk menikmati pemandangan bawah laut terbaik di dunia yang mengagumkan. Dua hari sebelumnya, saat Anda berada di Bali yang ramai sekaligus sakral berbalut seni maka naiklah pesawat menuju ujung kepala burung Pulau Papua. Selanjutnya, bersiaplah untuk sebuah petualangan yang takkan terlupakan. Mulailah tur Anda dari sini dengan menyelam di bawah lautnya yang paling indah. Jelajahilah dinding bawah laut yang vertical itu. Rasakan juga ketegangan menyelamnya, berdebar-debar saat terombang-ambing arus laut. Itu pastinya akan menjadi pengalaman pribadi yang tak terlupakan di Raja Ampat.

Wilayah pulau-pulau di Raja Ampat sangatlah luas, mencakup 4,6 juta hektar tanah dan laut. Di sinilah rumah bagi 540 jenis karang, 1.511 spesies ikan, serta 700 jenis moluska. Kekayaan biota ini telah menjadikan Raja Ampat sebagai perpustakaan hidup dari koleksi terumbu karang dan biota laut paling beragam di dunia. Bahkan, menurut laporan The Nature Conservancy dan Conservation International, ada sekitar 75% spesies laut dunia tinggal di pulau yang menakjubkan ini.

Nelayan di Raja Ampat biasanya memakan camilan saat bercakap-cakap (Para-para Pinang). Mereka akan saling bertukar cerita lucu sambil mengunyah buah pinang. Dalam banyak hal termasuk kemiripan alam, budaya, dan sejarah, bahwa masyarakat nelayan di Raja Ampat memiliki kesamaan dengan orang Maluku.    

Pemandangan Raja Ampat seperti dalam mimpi tetapi ini bukanlah ilusi. Saat Anda mencemplungkan diri menyelam ke bawah laut maka perhatikan dengan detail hewan laut yang menyapa. Bisa jadi kuda laut kerdil mendekati jemari Anda seakan ingin menyambut berjabat tangan. Mantaray dan wobbegong akan berenang bersama Anda. Ikan tuna, giant trevaliies, snapper, dan bahkan barracuda turut menyambut Anda di bawah laut. Itu belum cukup, bagaimana apabila ada teman baru yang ramah yaitu ikan dugong ingin berenang bersama Anda. Jangan lewatkan juga mengamati sibuknya ikan-ikan kecil menjaga wilayahnya hilir-mudik. Bila Anda beruntung mungkin dapat berenang bersama penyu laut.

Keindahan yang alami, seolah benar-benar tidak tersentuh telah menjadi daya tarik utama di sini. Tidak perlu ungkapan keindahan langit yang biru atau pulau yang menghijau subur, karena apa yang ada di atas daratan dan di bawah lautnya akan mengatakan kepada Anda “Selamat datang di Raja Ampatinilah surga keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia saat ini.    
Foto: wonderful Indonesia

Pulau Raja Ampat merupakan fenomena alam yang menawan dengan keanekaragaman hayati yang melimpah. Ada 1.320 spesies ikan di Raja Ampat; 75% seluruh spesies karang yang ada di dunia; 10 kali lipat jumlah spesies karang yang ditemukan di seluruh Karibia; terdapat 600 spesies karang yang tercatat; 5 spesies penyu laut langka; 57 spesies udang mantis; 13 spesies mamalia laut; dan 27 spesies ikan yang hanya dapat Anda ditemui di wilayah ini.

Foto: wonderful Indonesia

Pemandangan laut yang menakjubkan di atas dan bawah lautnya akan memberi isyarat kepada Anda bahwa kegiatan memotret adalah hal yang tidak boleh dilewatkan. Kondisi alam Raja Ampat sangat unik dan berbeda karena memiliki struktur tanah endemik, keanekaragaman biota laut, ekologi pantai, serta kebudayaan. Keindahan ini sempurna bersama tradisi penduduk dan kearifan lokalnya. Pilihlah beberapa aktivitas berikut ini atau mengapa tidak jajal saja semuanya.

Di Raja Ampat Anda juga dapat melihat “hantu laut”, yaitu tepatnya di bagian Timur Waigeo, di depan desa Urbinasopen dan Yesner. Ada fenomena alam unik dan menarik dan hanya dapat dilihat setiap akhir tahun. Yaitu sebuah sinar yang berasal dari laut mengitari permukaannya berlangsung sekitar 10-18 menit. Penduduk setempat menyebut  fenomena ini sebagai “hantu laut”. Fenomena ini lebih dari sekedar pemandangan sunset yang indah dan dapat Anda saksikan dari atas perahu (Jangan lewatkan untuk merekamnya dengan kamera Anda). Di bagian Barat dan Utara Waigeo, Anda dapat melihat pertunjukan suling bambu tradisional yang disebut suling tambur. Pertunjukan tradisional ini biasanya diselenggarakan selama festival keagamaan, saat Hari Kemerdekaan 17 Agustus, dan saat  datangnya kunjungan pejabat atau pemimpin penting. Jika Anda tertarik dengan antropologi maka acara ini patut dimasukkan dalam agenda terpisah.

Di Tomolol, Anda akan terkagum-kagum dengan gua-nya. Anda dapat melihat lukisan telapak tangan manusia dan hewan yang sangat besar. Dilukis oleh penghuni gua dari masa prasejarah. Sedangkan di sebelah utara Waigeo, Anda juga dapat belajar sejarah dengan mengunjungi gua dari masa Perang Dunia II, tempat pasukan Belanda dan Jepang membangun bungker mereka. Kadang masyarakat setempat melakukan tarian perang yang dapat Anda saksikan. Ada juga air terjun yang terus mengalir di Salawati, pemandangan yang tidak boleh Anda lewatkan pastinya.
Selain itu, terdapat juga pulau eksotik yaitu Pulau Ayau yang terdiri dari pulau-pulau kecil di Kepulauan Karang yang sangat besar dimana dasar lautnya berpasir putih dan menghubungkan satu pulau dengan yang lain. Ada juga pulau-pulau dengan pasir yang unik, masyarakat setempat menyebutnya “Zandplaat”. Di sini merupakan habitat unik vegetasi lokal. Anda dapat melihat  ibu-ibu dan anak suku setempat menangkap cacing laut (insonem).

Foto: wonderful Indonesia

Waigeo Selatan menjadi tujuan favorit penggemar diving. Saat Anda di sini, mengapa tidak untuk mengunjungi Kabui Bay yang memiliki banyak pulau karang (karst), gua tengkorak, dan tempat bersejarah Raja Ampat di Kali Raja. Anda dapat melihat berbagai jenis burung di Desa Yenwaupnor dan Sawinggrai, tari Salay di Saonek, dan kerajinan anyaman di Arborek. Di Arborek, sekali lagi Anda dapat menyelam dan menyaksikan sekelompok ikan pari berenang. Di Sawandarek, ada pantai berpasir putih dengan bebek laut dan karang yang indah. Selain itu, ada sebuah desa tradisional di mana Anda dapat berjalan-jalan dan menikmati suasana unik.

Anda juga dapat menyelam di sebelah Barat Waigeo, Batanta, dan Kofiau. Potensi tujuan wisata ini adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi olehhouseboats atau rumah kapal. Pulau karang (karst) di Kepulauan Wayag memiliki objek alam yang sangat menarik untuk dinikmati.

Keindahan Raja Ampat (Video : wonderful Indonesia)

Festifal Bahari Raja Ampat
Festifal Bahari Raja Ampat (video: wonderful indonesia)

Selain menikmati keindahan pemandangan dan keindahan bawah lautnya, Raja Ampat juga menyajikan keeksotisan budayanya. Budaya Raja Ampat dapat kita saksikan saat festifal bahari raja Ampat. Festival Bahari ini dilaksanakan di Pusat Ibukota Waisai, yang letaknya 3 jam perjalanan speedboat dari Kota Sorong Papua. Yang menarik dari Festival ini adalah, mereka mengundang seni dan budaya dari kabupaten lainnya di Papua. Selain itu Kabupaten Wakatobi juga diikutkan serta dalam Festival Bahari ini. Beberapa rincian festival yaitu Lomba Foto Bawah Laut, Lomba Perahu Dayung, orientasi bawah air, olahraga pantai seperti voli dll, dan atraksi budaya lokal. Atraksi budaya lokal akan ditampilkan oleh masyarakat Raja Ampat dan peserta dari kabupaten lain. 
Biasanya Festival Bahari Raja Ampat ini diadakan pada pertengahan tahun sekitar bulan Agustus, sangat menarik untuk pergi ke Raja Ampat pada saat Festival. Karena banyak sekali tarian dan budaya yang ditampilkan di festival ini. Salah satunya adalah atraksi Tari – tarian khas daerah Papua, dan yang sangat menarik untuk saya adalah banyaknya makanan khas Papua yang dimunculkan disini. Selain itu masyarakat Raja Ampat setempat siap mempertontonkan perahu tradisionalnya yang digunakan nenek moyangnya untuk mengarungi lautan. Masyarakat Raja Ampat juga akan mempertontonkan kebiasaan mengonsumsi buah. Di festival ini pengunjung bisa menikmati makanan khas Papua secara gratis.
Kuliner
Makanan Khas Raja Ampat (Foto: Ferti Susilawati)
Berwisata ke suatu daerah tidaklah lengkap rasanya tanpa mencicipi masakan asli daerah tersebut. Begitu pula bila kita mengunjungi kepulauan Raja Ampat. Di sini anda bisa mencicipi berbagai macam ragam masakan khas Raja Ampat yang mengundang selera.
Bila anda ingin leluasa mencicipi masakan khas Raja Ampat, kami menyarankan untuk datang ketika perayaan HUT Raja Ampat pada tanggal 9 Mei atau ketika Festival Raja Ampat yang biasa diselenggarakan pada bulan Oktober setiap tahun sedang berlangsung. Di kedua waktu ini biasanya anda akan punya kesempatan untuk mencoba berbagai masakan khas Raja Ampat. Hal ini karena berbagai jenis masakan tersebut sengaja disajikan sebagai salah satu daya tarik wisata yang sengaja ditampilkan untuk memperkenalkan makanan khas Raja Ampat dan Papua pada umumnya kepada masyarakat luas.
Sebagai lokasi wisata yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan, masakan khas Raja Ampat tentunya banyak menggunakan sumber bahan olahan yang diambil dari laut seperti ikan, rumput laut, cacing laut dan lain sebagainya. Hal ini bukan berarti bahwa semua jenis masakan khas Raja Ampat adalah berbahan dasar dari laut, ada juga beberapa jenis masakan yang diolah dari daging ayam, sapi, sagu, ulat sagu dan lain-lain
Beberapa contoh masakan khas Raja Ampat adalah Cacing Laut goreng yang gurih sekali rasanya. Makanan ini diolah dari bahan dasar cacing laut yang digoreng sampai kering menyerupai keripik. Makanan lain yang cukup terkenal di Raja Ampat dan berbahan dasar dari laut adalah Ikan Sup Kuning. Masakan ini bukan hanya terkenal di wilayah Raja Ampat saja namun juga hampir disetiap wilayah pesisir Pantai Papua Barat.
Selain itu ada pula jenis makanan bukan dari laut yang cukup terkenal yaitu Sate Ulat Sagu. Ulat Sagu ini di dapatkan dari tempat hidupnya di batang pohon sagu yang telah menua. Di masyarakat asli papua yang tlah terbiasa hidup di alam, ulat sagu ini seringkali dikonsumsi langsung dari pohonnya tanpa diolah terlebih dahulu. Dalam perkembangan penyajiannya saat ini ulat sagu ini seringkali diolah dengan cara dibakar menyerupai sate. Rasa gurih dan asin yang keras merupakan ciri dari ulat sagu ini. Jenis lain makanan khas yang bisa kita temui di Raja Ampat adalah Papeda. Papeda adalah bubur Sagu yang disajikan hangat dengan kuah ikan serta buah tomat dan lemon sebagai penambah cita rasanya.
Banyak sekali jenis masakan khas yang bisa kita cicipi saat kita mengunjungi Raja Ampat. Seperti pernah kami sampaikan di atas, bila anda ingin mencoba masakan khas Raja Ampat datanglah ketika festival wisata Raja Ampat sedang berlangsung. Namun bila anda kebetulan datang di lain waktu tersebut, cobalah memesannya di restoran-restoran yang menyajikan masakan khas papua yang anda jumpai selama perjalanan anda.
Cara Mencapai Pulau Raja Ampat
Sebenarnya sekarang ini untuk mencapai Kepulauan Raja Ampat tidaklah sulit, namun akan memakan waktu yang lumayan lama dan biaya yang lumayan besar. Apabila anda berada di Jakarta, maka anda harus membeli tiket pesawat dari Jakarta ke Sorong. Penerbangan tersebut akan memakan waktu lebih dari 6 jam dan biasanya akan transit dahulu diMakassar atau Manado. Setelah tiba di Sorong, anda harus menggunakan kapal untuk mencapai Kepulauan Raja Ampat, akan memakan waktu sekitar 3 jam.
Biaya sewa kapal untuk transportasi di Kepulauan Raja Ampat lumayan mahal, saya sarankan untuk pergi secara berkelompok, idealnya 1 kelompok berisi 8 orang, sesuai dengan kapasitas kapal yang umum digunakan di Kepulauan Raja Ampat. Dengan begitu, anda dapat membagi biaya sewa kapal dengan grup anda dan melakukan penghematan.
Bila anda ingin lebih berhemat, anda dapat memilih menggunakan kapal dari Jakarta menuju Sorong dengan harga tiket hanya sekitar 400,000 Rupiah saja. Walau murah, cara ini akan memakan waktu sangat lama, karena anda akan berhenti di beberapa kota besar. Waktu perjalanan dengan menggunakan kapal dari Jakarta ke Sorong adalah sekitar 1 minggu.
Apabila anda ingin berwisata ke kepulauan raja ampat, tidak cukup hanya dengan modal nekat saja seperti yang sering dilakukan para backpacker. Berwisata ke tempat wisata yang dijuluki surga bawah laut ini membutuhkan keinginan kuat, jiwa petualang, kegemaran akan menyelam, dan modal yang lumayan besar. Bila anda berharap harga berwisata ke Kepulauan Raja Ampat akan turun dalam waktu dekat, sebaiknya buang jauh-jauh harapan anda karena sudah ada peraturan yang membatasi jumlah resort dan kapal. Hal ini bertujuan untuk menjaga kondisi alam Kepulauan Raja Ampat yang tiada duanya di dunia. Harga yang mahal tersebut juga berfungsi untuk menyaring pengunjung, sehingga hanya pengunjung yang berkualitas dan berpendidikan saja yang datang, dengan begitu mereka akan sadar betapa pentingnya lokasi ini sebagai salah satu pusat flora dan fauna yang terlengkap di dunia.

1 komentar: