Kamis, 22 Mei 2014

12 Suku Penduduk Raja Ampat






Ampat menjadi salah satu kepulauan paling eksotis di dunia. Asal usul Raja Ampat tak bisa dilepaskan dari suku asli yang mendiami pulau terbesar di Raja Ampat, Waigeu. Yakni suku Maya."Suku maya adalah sebutan untuk suku asli raja ampat. Berasam dari kata mam dan ya yang artinya, bapa sesungguhnya saya ada. Suku maya berasal dari teluk mayalibit berarti kamar atau ruangan. Kamar untuk orang-orang maya," kata tokoh adat suku maya. Orang maya belum keluar dari pedalaman menuju pantai hingga abad ke-19."Orang maya tidak ada tinggal di pantai. Mereka tinggal di hutan dan gunung. Mereka tinggal di rumah atap sederhana. Kemudian datang orang Biak, adalah penjelajah di laut. Munculnya suku biak membuat orang maya yang baru turun ke pantai mengenal perahu lebih jelas. Kemudian pancing yang awalnya hanya sejenis tali atau benang dari pohon genemo membuat mereka semakin kenal alat memancing, dan Hingga saat ini suku asli Raja Ampat ini masih berdiam di pulau Waigeu. Namun penamaan Raja Ampat juga dihubungkan dengan empat pulau besar di Raja Ampat. "Pulau Waigeu, Solawati, Batanta, dan Misol. Juga dihubungkan dengan empat suku yang ditanggal di Waigeu, suku ambel, langganyan, kawei, dan wawiyai.Selurah penduduk pulau Raja Ampat kini memeluk agama Islam dan agama Keristen namun disisi lain mereka tetap mempertahankan kehidupan asli mereka yaitu agama primitif dimana budaya mon atau jin masih melekat dalam upacara persembahan dimalam hari dan menari sampai pagi.

Penduduk asli kabupaten Raja Ampat adalah terdiri dari lebih dari 10 suku adat. Suku adat ini ada yang telah mendiami wilayah kepulauan Raja Ampat maupun yang berimirgrasi dari wilayah kepulauan lain di sekitar Raja Ampat.  Dalam buku Profil Ragam Wisata Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, sebuah buku yang dipublikasikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Raja Ampat, disampaikan bahwa ada  paling tidak ada 12 suku adat yang saat ini mendiami gugusan kepulauan Raja Ampat, yaitu:
1. Suku Wawiyai (Wauyai)
2. Suku Kawe
3. Suku Laganyan
4. Suku Ambel (Waren)
5. Suku Batanta
6. Suku Tepin
7. Suku Fiat, Domu, Waili dan Butlih
8. Suku Moi (Moi-Maya)
9. Suku Matbat
10. Suku Misool
11. Suku Biga
12.Suku Biak

Seperti lirik sebuah lagu karangan Frankie Sahilatua (alm) berjudul "Aku Papua" yang seringkali dinyanyikan oleh artis asal Papua Edo Kondologit, ciri khas penduduk asli kepulauan Raja Ampat adalah  layaknya saudara kita yang berasal dari tanah Papua yaitu berkulit hitam dan berambut keriting. Sebagai  penduduk yang mendiami wilayah kepulauan yang  sebagian besar wilayahnya adalah perairan laut, maka sumber mata pencaharian utama mayoritas masyarakat Raja Ampat adalah dengan mengolah berbagai sumber daya alam yang berasal dari laut  seperti nelayan, pembuat ikan asin, pencari rumput  laut, atau sebagai penyedia jasa transportasi laut antar pulau dll. Masyarakat suku adat  kabupaten Raja Ampat memiliki rasa kekerabatan yang kuat antara satu sama lain.  Banyak suku dan kelompok adat yang masih merasa dirinya berasal dari satu garis keturunan.  Ciri-ciri kehidupan masyarakat ada kabupaten Raja Ampat adalah: Hidup berkelompok dalam sebuah suku  dan tiap-tiap suku berpencar  satu sama lain.  Hidupnya bergantung kepada hasil alam dan sering berpindah (kecuali yang sudah mengenal budaya modern), Tali persaudaraan anta suku yang kuat, menganut gari keturunan ayah dan ibu, memiliki kepercayaan magis dan tata cara adat.

Jumlah penduduk Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2008 tercatat 41.170 jiwa (Proyeksi 2008). Sekitar 52.75% dari total penduduk adalah laki-laki,  sisanya 47.25 % perempuan. Dilihat dari struktur umurnya, komposisi penduduk Kabupaten Raja Ampat tergolong penduduk muda. Persentase  penduduk pada kelompok umur muda lebih besar daripada kelompok umur tua. Pada kelompok umur 0 – 4 tahun tercatat 12,5 persen penduduk sedangkan pada kelompok umur 75 tahun atau lebih tercatat 0,31 persen.

2 komentar:

  1. Mbak Fitri ini data primer ya, dapat di lapangan..? atau ada referensinya..?

    BalasHapus
  2. Maaf, foto yg paling atas adalah foto suku yali dari kabupaten jayawijaya, perbedaan cukup signifikan antara suku di pegunungan dan pesisir/kepulauan di Papua.

    BalasHapus