Sabtu, 24 Mei 2014

Legenda Si Pahit Lidah dan Peninggalannya

Foto: henrykomik

Ketika saya kecil, saya selalu diceritakan oleh oleh ibu tentang kisah Si Pahit Lidah. Ibu sering menyebutnya Si Lidah berbisa. Saking seringnya ibu menceritakannya, saya sangat hafal dengan setiap bagian ceritanya. Bagian kisah yang paling saya sukai adalah ketika ibu menceritakan Si Dirut, anak si pahit lidah yang memancing di sungai ketika bulan purnama. Ia selalu mendapat banyak ikan karena di bantu oleh ibunya yang merupakan Bidadari kayangan. Bagian lain yang paling saya sukai adalah ketika si Pahit lidah keheranan melihat jemuran kerak nasi. "Bagaimanalah orang-orang ini bisa menganyam nasi?" ucap si Pahit Lidah. Saya juga sangat menyukai ketika ibu menyanyikan lagu Dirut yang mengisahkan si Pahit Lidah yang berjanji kepada anaknya Dirut untuk membawa pulang ibunya. Beginilah cerita lengkapnya.

Si Pahit Lidah ini merupakan kisah legenda dari Sumatera Selatan, Tepatnya dari kabupaten Ogan Komering Ilir. berkisah tentang seorang anak muda bernama Pojang Serunting Sakti, bergelar Pojang Si Pahit Lidah. Pemuda nan indah permai itu turun dari langit sorga loka. Serunting terus menuruni bukit Si Guntang-Guntang. Ia diangkat anak oleh seorang raksasa yang bernama Pojang Panjang yang beristeri Putri Tenggang dari Pagaruyung.

Beberapa waktu kemudian Serunting menikah dengan seorang gadis adik Aria Tabing. Namun pernikahan ini tidak lama, karena terjadi perselisihan antara Serunting dengan Aria Tabing. Penyebabnya adalah karena banyak tumbuh cendawan yang terbuat dari logam mulia emas di lahan Serunting. Aria Tabing memindahkan batas lahan tersebut yang terbuat dari sebatang pohon besar roboh, tapi usahanya itu sia-sia. Cendawan emas tetap tumbuh didaerah milik Serunting.

Sebagai adik, isteri Serunting terpaksa membela kakaknya. Ia membocorkan rahasia kesaktian suaminya .... Ternyata rahasianya ada di sebatang pohon ilalang tunggal yang tumbuh dibelakang rumah Serunting. Begitu ditusuk duri, daun ilalang tersebut oleh Aria Tabing, lemahlah Serunting. Serunting berhasil dikalahkan dan diusir dari daerah itu. 

Dalam pelariannya Serunting berjumpa dengan aria sakti yang berasal dari Majapahit di bukit Si Guntang-Guntang. Lidah Serunting diusap dengan cemara sakti milik Aria tersebut. Sejak itulah semua ucapan Serunting segera terwujud.

Pada suatu hari Serunting bertanya kepada seorang gadis : "Dik, tahukah kiranya adik jalan ke tepian ?" Tapi jawaban yang diterimanya tidak memuaskan Serunting karena bunyinya seakan mengolok-olok :" Jalan ketepian ada dibawah telapak kaki awak". serunting mengutuk gadis itu jadi batu dan terjadilah betul. Sekarang batu tersebut disebut Batu Berkalung. Sejak itu terkenallah Serunting dengan gelar Si Pahit Lidah. Disepanjang perjalanannya Serunting banyak mengutuk orang menjadi batu.

Akhirnya Serunting berhenti mencari Aria Tabing, karena ia berjumpa dengan seorang bidadari cantik yang sedang mandi. Kain sarung bidadari itu dicuri Serunting, sehingga bidadari tidak bisa kembali ke langit. Akhirnya mereka menikah dan dikaruniai seorang anak. 

Diam-diam isteri Serunting telah menemukan kain sarung yang disembunyikan suaminya. Ia sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengenakannya kembali agar bisa terbang ke langit. 

Tibalah saatnya ketika anaknya besar dan harus dicukur rambutnya. Acara cukur rambut itu disertai dengan pesta meriah yang mengundang banyak tamu bangsawan dari segala penjuru. Para tamu yang minum tuak itu mulai mabuk dan menuntut diadakan tarian oleh isteri Serunting. "Kami ingin melihat bidadari menari"! Seru mereka. Maka naik panggunglah isteri Serunting. Ia menari dengan mengenakan kain sarungnya yang sakti. Kian lama kian tinggi ia menari, hingga sampai ke angkasa.

Serunting bicara pada anaknya : "Aduhai nandaku, ibundamu terbang ke langit." Maka karena ucapan Si Pahit Lidah senantiasa terjadi, terbang kelangitlah isterinya untuk tidak kembali lagi .....

Ketika itu anaknya bertanya : " Ayahanda, mana ibu ?" 
Jawab Serunting :" Berhentilah engkau menangis, ayahanda akan segera pergi mendapatkan bundamu."

Setelah Serunting berkata begitu, maka datanglah seorang sakti yang bermata empat. Mata empat memiliki dua mata lagi di kepala bagian belakangnya yang ditutupi rambutnya.  Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat adalah dua jawara gagah berani yang menjadi legenda terkenal bagi masyarakat Banding Agung. Mereka amat disegani lawan-lawannya. Baik si Pahit Lidah maupun si Mata Empat, keduanya merasa paling hebat di antara keduanya.


”Ha..ha..ha..akulah yang paling hebat sejagat raya ini, tak ada yang bisa menandingiku”, ucap si mata empat di depan umum ketika mempertunjukkan kehebatannya. ”Hei si Mata Empat..sombong sekali kau, apa belum tahu kehebatanku?” teriak si Pahit Lidah kepada si Mata Empat. Si Mata Empat pun menjadi geram dan rasanya ingin segera menghajar si Pahit Lidah. Namun niatnya tersebut diurungkan karena kalau berkelahi secara langsung tentu dia akan kalah dengan kutukan lidahnya yang pahit itu

”Baiklah, sekarang saya beri kelonggaran untukmu yang telah lancang kepadaku Pahit Lidah, saya akan membuktikan seberapa hebat kesaktianmu. lima hari dari sekarang di dekat Danau Ranau setelah matahari terbenam. Bagaimana apakah kau sanggup?” tanya si Mata Empat menantang si Pahit Lidah.

Danau Ranau, Tempat bertarung Si Pahit Lidah dengan Si Mata Empat
(Foto: panduanwisata)

”Baiklah..dengan senang hati saya terima tantanganmu Mata Empat, lagipula aku sudah tak sabar ingin menghajar orang sombong macam kau!!” jawab si Pahit Lidah dengan lantang.

Akhirnya, karena ingin membuktikan siapa yang benar-benar lebih hebat di antara mereka berdua, mereka sepakat untuk bertemu dan mengadu kekuatan masing-masing.

Maka tibalah pada hari yang sangat menentukan itu. Mata Empat menggunakan permainan licik yang hanya menguntungkan dirinya sendiri. Caranya, secara bergiliran keduanya harus tidur menelungkup di bawah rumpun bunga aren. Lalu, bunga aren di atas akan dipotong oleh salah satu di antara mereka. Siapa bisa menghindar dari bunga dan buah aren yang lebat dan berat itu, dialah yang akan disebut jawara sakti. Setiap orang diberi kesempatan memotong tiga kali bila buah yang di jatuhkan belum mengenai musuh. Si Pahit Lidah tidak mengetahui kalau Mata Empat telah berbuat licik terhadapnya. Tapi si Pahit Lidah menerima saja tantangan Mata Empat tersebut.

Lalu keduanya melakukan undian dengan aturan yang telah mereka sepakati. Akhirnya si Mata Empat mendapat giliran pertama. Sesuai namanya, si Mata Empat juga memiliki dua mata lain, yakni di belakang kepalanya.

Dengan secepat kilat si Pahit Lidah lalu memanjat pohon aren yang ada di tepi danau tersebut.

”Hei Mata Empat yang sombong terimalah ini, selamat tinggal untuk selama-lamanya.” ucap Pahit Lidah kepada Mata Empat.

Dengan tenangnya si Mata Empat menelungkup di bawah pohon. Cring…byar…buah aren berhasil di potong dan di jatuhkan oleh si Pahit Lidah.

Tentu saja si Mata Empat bisa melihat arah jatuhnya buah aren tersebut. mata di kepala mata empat bisa melihat ketika bunga aren jatuh meluncur ke ke arah Mata Empat. Dengan mudahnya si Mata Empat bisa menghindar dari runtuhan buah aren tersebut.

”Ha..ha..ha..ha..apakah hanya itu saja kemampuanmu hai pahit lidah” dengan sombong Mata empat mengejek si Pahit Lidah yang ada di atas pohon.

”Kurang ajar, ternyata kau belum mati juga” dengan kesal si Pahit Lidah memotong buah aren yang lebih besar. Tapi si Mata Empat dapat menghindar lagi dari jatuhan buah aren tersebut.

”Wahai Pahit Lidah saya kasih kesempatan sekali lagi untuk menunjukkan kemampuanmu” ujar Mata Empat dengan sombongnya. Dengan perasaan hampir putus asa, Pahit Lidah memotong buah aren yang lebh besar dari yang kedua. Tapi dengan kemampuan yang dimilikinya, Mata Empat bisa menghindar untuk ketiga kalinya dari jatuhan buah aren tersebut.

Dengan perasaan kecewa si Pahit Lidah turun dari pohon aren tersebut. Kini giliran si Pahit Lidah untuk manjat pohon aren. Dengan secepat kilat juga si Mata Empat memanjat dan si Pahit Lidah sudah menelungkupkan badannya di bawah rumpun pohon itu.

”Pahit lidah apakah kau sudah siap dengan kematianmu?”tanya si Mata Empat kepada si Pahit Lidah.

”Jangan banyak oceh kau. Cepat potong buahnya!”jawab Pahit Lidah.

Si Mata Empat pun memotong buah aren tersebut. Clazzz…gugusan buah are itu meluncur deras ke bawah.

Si pahit lidah tak bisa mengetahui hal itu. Badannya tetap berada persis di bawah luncuran itu. Ia tak menghindar.

”Akhhhh…” Pahit Lidah berteriak kesakitan sejadi-jadinya. Buah aren yang besar dan berat tersebut mengenai tubuh si Pahit Lidah. Tubuhnya bersimbah darah dan ia tewas seketika secara mengenaskan.

”Ha..ha..ha..ternyata kamu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kesaktianku.” Si Mata Empat senang, dan merasa puas. Ia bisa membuktikan pada semua orang, dirinyalah yang lebih sakti dari si Pahit Lidah.

Namun rasa ingin tahunya muncul, mengapa lawannya itu mendapat julukan si Pahit Lidah? Benarkah lidahnya memang pahit? Lalu karena penasaran, ia cucukkan jarinya ke dalam mulut si pahit lidah yang sudah mati itu. Setelah itu, dicecapnya jarinya sendiri yang sudah terkena liur di Pahit Lidah.

”Benar, rasanya pahit sekali. Rasanya lebih pahit dari akar brotoali.”

Rupanya itu racun yang mematikan. Si Mata Empat pun mengerang-erang kesakitan memegangi tenggorokannya. Tapi apa mau dikata. Racun tersebut telah menjalar ke seluruh tubuhnya. Dan seketika itu juga tubuhnya membiru. Maka si Mata Empat pun juga tewas di tempat yang sama. Akibat terlalu sombong dan angkuh. Merasa dirinya paling hebat di dunia ini, padahal masih ada yang lebih hebat sejagat raya ini yaitu Allah SWT. Kedua jawara ini lalu dimakamkan oleh penduduk setempat di tepi Danau Ranau yang menjadi saksi sejarah pertarungan antara si Pahit Lidah dan si Mata Empat.

Jejak Peninggalan-Peninggalan Si Pahit Lidah

1.Batu Macan

Konon batu ini sudah ada sejak abad ke 14 terdapat di Desa Pagar Alam Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat. Penduduk setempat meyakini batu macan adalah simbol  sebagai wujud nyata paraturan adat (perdat) yang harus dipatuhi. Menurut cerita penduduk setempat Dahulu kala ada seekor macan yang kerap kali mengganggu masyarakat desa di empat wilayah (Pagar Gunung, Gumay Ulu, Gumay Lembah, dan daerah Gumay Talang).


Keganasan macan yang semakin merajalela kepada penduduk, membuat Si Pahit Lidah memperingati macan untuk tidak meneruskan kelakuannya, namun sampai tiga kali teguran tidak pernah dipatuhinya dan macan terus saja mengganggu penduduk.

Ketika Si Pahit Lidah sedang bersantai dan berjemur di batu penarakan sumur tinggi, dari jauh dilihatnya seorang wanita sedang menjemur padi sambil menggendong anaknya, dan pada saat yang sama datang seekor macan dari arah belakang wanita secara mengendap-endap untuk menerkam wanita bersama anak yang ada di gendongannya.

Melihat itu, kembali Si Pahit Lidah memperingati macan, namun sayangnya teguran itu tidak juga membatalkan niatnya untuk menerkam wanita tersebut, sampai akhirnya Si Pahit Lidah berucap “Aii, dasar batu kau nii!” dan tiba-tiba macan tersebut berubah menjadi batu.

Anehnya, bukan hanya macan yang menerima kutukkan dari Si Pahit Lidah, wanita berserta anak yang sedang digendongnya turut menjadi batu. Setelah diselidiki, ternyata wanita tersebut adalah wanita pezinah dan anak yang sedang digendongnya adalah anak hasil perzinahan.

Dari kisah itu, penduduk setempat mempercayai, apabila seseorang diketahui berzinah, maka terdapat hal-hal yang harus dilakukan oleh si pelaku yakni menyembelih kambing sebagai basoh rumeh (pembersih rumah. red), dan apabila si wanita mengandung dan melahirkan, maka harus menyembelih kerbau sebagai basoh marge (pembersih lingkungan. red). Hanya saja, sebelum kedua hewan tersebut disembelih maka pelaku harus dikucilkan dan tidak boleh bergaul seperti diungsi kan di daerah lain atau di pegunungan, dan akan dapat diterima di masyarakat kembali setelah memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut.

2.Goa Putri

Goa Putri (Foto: fotografer.net)

Menurut legenda yang dipercaya sampai sekarang, dulu tinggallah seorang Putri Balian bersama keluarganya. Suatu saat, sang Putri mandi di muara Sungai Semuhun (sungai yang mengalir di dalam goa, bermuara di sungai Ogan), persis pada pertemuan sungai itu dengan sungai Ogan. 

Pada suatu saat, kebetulan seorang pengembara sakti lewat, namanya Serunting Sakti atau yang lebih dikenal dengan nama Si Pahit Lidah. Melihat Sang Putri di sungai hendak mandi, Si Pahit Lidah mencoba menegur. Namun tidak dipedulikan sama sekali oleh Sang Putri. Sampai beberapa kali Si Pahit Lidah menegur Sang Putri, tetap saja tidak dihiraukan oleh Sang Putri. "Sombong benar si Putri ini, diam seperti batu saja...," kata Si Pahit Lidah menggumam. Gumaman itu langsung mengenai Sang Putri, sehingga serta merta Sang Putri berubah menjadi batu. Itulah batu yang terdapat di Sungai Ogan, seperti yang digambarkan pada awal tulisan ini.

Si Pahit Lidah lalu meneruskan perjalanannya. Tak disangka sampailah sang pengembara di depan lokasi yang sekarang menjadi goa. "Katanya ini desa, tapi tidak kelihatan orangnya, seperti goa batu saja,' kata Si Pahit Lidah bergumam. Dan jadilah tempat itu sebagai goa batu. Itu legenda terjadinya Goa Putri.
Memasuki Goa Putri, banyak keindahan alam ciptaan Tuhan yang menakjubkan dapat Anda saksikan. Bagaikan perunggalan kerajaan pada zaman dahulu yang telah runtuh namun masih utuh. Dinding goa yang dipenuhi stalagmit dan stalagtit menambah indahnya goa tersebut. Pada pintu masuk dapat Anda lihat patung seekor singa yang seolah-olah sedang orang di sana, jika Anda mencuci muka dengan air tersebut bisa menjadi awet muda, kulit muka tidak kelihatan tua.

3. Danau Ranau

Danau ranau berjarak kira2 342 km dari kota palembang, 130 km dari kota Baturaja. Konon kabarnya hidup seorang yang sangat sakti yaitu Si Pahit Lidah, karena saking lidahnya pahit dapat mengkutuk orang, binatang, atau benda apapun menjadi batu. Hal ini dipercaya karena adanya situs peninggalan zaman dahulu kala yaitu BATU KEBAYAN (candi sepasang pengantin) yang puing-puingnya masih tersisa di dekat Desa Jepara, kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah, kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan. Dan konon dipercaya banyaknya situs (arca atau patung) di daerah Ranau.

Batu Kabayan (foto: Dehitam putih)

4. Pulau Marisa 

Tepat di tengah danau terdapat pulau yang bernama Pulau Marisa. Di sana terdapat sumber air panas yang sering digunakan para penduduk setempat ataupun para wisatawan yang datang ke pulau tersebut, terdapat air terjun, dan penginapan. Danau ini juga menjadi objek wisata andalan dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Walaupun termasuk danau kawah, Danau Ranau tidaklah persis di puncak Gunung Seminung. Inilah sebabnya danau ini disebut sebagai salah satu danau paling unik di Indonesia.

www.belantaraindonesia.org
Pulau marisa (Belantaraindonesia)


4. Patung Gajah

Patung Gajah (Foto: sejarah basemah)

Lokasi situs megalitik itu letaknya di alam bumi Pasemah Lahat dan Pagar Alam, sekitar 500-an kilometer dari Palembang, di dataran tinggi antara 750 meter-1.000 meter di kaki Gunung Dempo dari Pegunungan Bukit Barisan dan daerah aliran hulu Sungai Musi dan anak-anak sungainya.

Ahli arkeologi Belanda sejak EP Tombrink (1827), Ulmann (1850), LC Westernenk (1921), Th van der Hoop (1932) dan lainnya sejak dulu berusaha memecahkan misteri ilmiah keberadaan kompleks situs megalitik yang penuh serakan peninggalan arkeologi. Sebetulnya masih banyak peninggalan dari legenda si pahit lidah, seperti arca,lesung,subik,batu sirmol dan lain - lain. Tapi saya kutip yang terkenal di masyarakat.

Bagi yang ingin mendengarkan lagu Dirut, silahkan lihat video lagu berikut: 

Lagu Dirut dengan Landscape Gunung Dempo

Atau bisa download mp3 nya disini

Dari Berbagai Sumber

3 komentar:

  1. http://reretaipan88.blogspot.com/2018/07/asiataipan-taipanqq-taipanbiru-4-faktor.html

    Taipanbiru
    TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
    BandarQ
    AduQ
    Capsasusun
    Domino99
    Poker
    BandarPoker
    Sakong
    Bandar66

    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : E314EED5

    Daftar taipanqq

    Taipanqq

    taipanqq.com

    Agen BandarQ

    Kartu Online

    Taipan1945

    Judi Online

    AgenSakong

    BalasHapus
  2. ada cerita tntang anak si pahit lidah (dirut) nggak, dimana keberadaan nya.dn apakah mempunyai keturunan nggax si dirut ini.

    BalasHapus