Senin, 19 Mei 2014

Flores, Surga dari Timur Indonesia

Wonderful Flores (Video: Youtube)
Flores adalah pulau besar yang indah sekaligus menakjubkan. Sedikit orang yang tahu bahwa nama asli pulau ini adalah Nusa Nipa (Pulau Ular). Terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Flores merupakan pulau yang panjang seluas 14.300 km² dan menyimpan rahasia terbaik dunia, menunggu siapapun untuk datang dan menjelajahinya.
Portugis yang mengawali penyebutan Flores, yaitu dari kata Cabo de Flores yang artinya Tanjung Bunga. Penamaan Flores telah ada selama empat abad yang lalu, bahkan berikutnya Pemerintah Hindia Belanda enggan mengubahnya dan bertahan hingga saat ini.
Bersama Alor dan Pantar, Flores merupakan rangkaian dari cincin gunung api di Nusantara dan secara geologis tidak stabil dimana hampir setiap tahun terjadi gempa. Oleh karena itu, Flores adalah salah satu wilayah di Indonesia yang rawan gempa dan hanya dapat ditandingi oleh Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Akan tetapi, di balik geografisnya yang menjadi bagian dari rangkaian gunung api, Flores menyembunyikan keindahannya di balik bayangan hingar bingarnya Bali yang mendunia.
Wisata Lokal
Rumah Mbaru Niang wae Rebo, Pemukiman Masyarakat Pedalaman Flores 
(Foto:Tourismnews.com)
Flores menyuguhkan beragam atraksi yang takan pernah habis. Anda dapat berenang di lautannya yang membiru jernih atau di danau dan air terjun yang masih alami, menyelam di salah satu titik dari 50 tempat bawah air spektakuler, bermain kayak diantara pantai mangrove dan tebing terjal. Di daratnya, Anda dapat  menjelajahi gua misterius dan disambut hangat masyarakat setempat melalui upacara ritual. Budaya dan keramahannya sudah cukup membenamkan kesan mendalam dan kenangan untuk diceritakan sepulangnya nanti.
Nah, apabila itu belum cukup maka Anda dapat menerobos belantara pepohonan dan curamnya bukit untuk melihat langsung kehidupan masyarakat adat dari zaman batu. Ya, desa tradisional di Flores akan terus bertahan dari gerusan zaman yang dapat mencerabutkan nilai-nilai nenek moyang. Di sini dibina kearifan lokal dari rumah adat, cara menenun, meramu makanan, hingga sistem adat kekeluargaan yang amat di junjung tinggi. Itu semua diikat atas dasar kesamaan tempat tinggal atau kampung.
Gunung api berderet terbentang di pulau sepanjang 450 km ini menciptakan bukit-bukit yang membentuk huruf V. Permukaan tanah membumbung berujung tajam memamerkan kemegahan bukit dan kaki gunung dimana di sanalah berdiam berbagai kelompok suku (ama). Warisan budaya dari zaman batu suku di Flores akan mencengangkan siapapun yang datang.
Saat ini banyak wisatawan hanya mengenal Labuan Bajo, lalu berujung pada kunjungan ke Pulau Komodo, Rinca dan Padar. Padahal, ketika Anda disodorkan keajaiban di Taman Nasional Komodo maka telah menunggu di bagian timur-nya kemegahan dan keindahan Flores yang mengagumkan. Bukan tanah kering dan tandus melainkan bukit, gunung, dan lembah menghijau yang sangat luar biasa.
Wisata Air, (danau, Laut, dan Pantai)
Pulau Flores dikelilingi pantai berpasir putih, bahkan ada yang pasir pantainya berwarna pink. Di bawah lautnya Anda akan menemukan kehidupan bawah air paling eksotik di dunia. Menyelaminya akan membawa Anda bertemu mantaray besar, lumba-lumba dan ikan duyung. Untuk waktu tertentu paus dapat dilihat saat bermigrasi melalui pantai timur Flores.
Pulau Flores tidak tersentuh selama berabad-abad, dahulu dihuni manusia dan hewan prasejarah dimana yang kini meninggalkan jejak memfosil. Belakangan, Flores telah menjadi pusat perhatian dunia dengan ditemukannya hobbit flores atau Homo floresiensis, yaitu spesies manusia prasejarah yang ditemukan di Gua Liang Bua.
1. Pantai Pink
Pantai Pink (Foto : Wisatahandal.com)
Pink Beach terletak di Pulau Komodo yang memiliki pantai dengan pasir berwarna pink yang berasal dari pecahan karang dan biota laut yang hidup disana. Suasana pantai dan laut yang indah bisa langsung Anda abadikan. Apalagi jika membawa kamera bawah laut maka Anda dapat mengabadikan indahnya terumbu karang di tempat ini.
2. Pulau Rinca
wisatahandal-4 Spot Fotografi Ciamik di Flores-1
Pulau Rinca (Foto : Wisatahandal.com)
Rinca adalah nama salah satu pulau yang ada di Taman Nasional Komodo di NTT. Lanskap perbukitan savana hijau membuat Anda serasa di Afika dengan rute trekking yang seru karena banyaknya jalan menanjak, menurun, melewati bebatuan, dan hutan. Keindahan pulan ini dapat dilihat dari sudut terbaik yaitu diatas salah satu bukit di tempat ini.
3. Kanawa
wisatahandal-4 Spot Fotografi Ciamik di Flores-4
Pantai Kanawa (Foto : Wisatahandal.com)
4. Danau Kalimutu, Ende
wisatahandal-4 Spot Fotografi Ciamik di Flores-3
Danau Kelimutu (Foto : Wisatahandal.com)
Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu"yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna - warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.
5. Labuan Bajo
Labuan bajo (Foto : Wisatahandal.com)
Labuan Bajo adalah sebuah pelabuhan kecil yang cantik di ujung paling barat pulau Flores dan merupakan pintu masuk ke Taman Nasional Komodo. Saat matahari terbenam, Labuan Bajo menawarkan pemandangan spektakuler ketika pulau-pulau kecil yang menghadap ke siluet pelabuhan secara dramatis menciptakan efek yang ajaib, seajaib apa, Anda harus datang dan menyaksikannya sendiri.
6. Pulau Lembata
Pulau lembata (Foto : Wisatahandal.com)

Lembata adalah salah satu nama dari gugus kepulauan di Kabupaten Flores Timur yang sudah memasyarakat sejak tahun 1965. Tetapi sebelum dikenal dengan nama Lembata, dahulu pada masa pemerintahanHindia Belanda hingga kini dikenal dalam peta Indonesia dengan nama "Pulau Lomblen". Lembata pulau menyimpan sejumlah potensi wisata menggiurkan. Beberapa di ataranya Pantai Pasir Putih Bean. Pantai Pasir Putih Bean merupakan pantai pasir putih yang unik dalam bentuk kristal-krsital halus yang membentang dari barat ke timur sejauh ± 4 - 5 km dengan ombak laut yang bergulung terus menerus dan pecah secara teratur. Sangat cocok untuk berselancar maupun surfing. Pantainya yang cukup landai dan aman/tenang bagi pengunjung yang ingin berekreasi pantai.
7. Pulau Komodo
Komodo (Foto: Keripik-lampung.com)


Kehadiran Taman Nasional Komodo yang menjadi salah satu nominator kompetisi voting populer “New 7 Wonder” saat ini cukup mengundang daya tarik. Kontroversi yang menyertai ajang tersebut tentu sama sekali tidak berpengaruh pada upaya-upaya intensif untuk terus menjaga kelestarian taman yang pada 1986 ditetapkan UNESCO sebagai situs warisan dunia.

Taman Nasional Komodo terletak antara Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ini mencakup tiga pulau besar yaitu  Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil dengan wilayah darat seluas 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km². Secara administratif kawasan ini terletak di dalam wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Taman Nasional yang ditetapkan sebagai kawasan pelestarian hutan oleh menteri Kehutanan dengan luas 132.572 Ha ini pada awalnya dibentuk dengan tujuan melestarikan spesies komodo atau kadal raksasa  yang unik dan langka.



Wisata Budaya
1.Tradisi paskah di larantuka
Di ujung timur Flores, Larantuka terkenal dengan ritual minggu Paskah meneruskan warisan budaya Portugis yang dibawa 500 tahun lalu. 
Tradisi paskah di larantuka (Foto : wonderful indonesia)
2. Tradisi Berburu Paus
Lamalera, Lembata, penghuni pulau memburu paus dengan menggunakan tangan berbekal tombak, melompat dari perahu kecil lalu menghujamkannya ke tubuh paus. terletak di Kecamatan Wulandoni yang terdiri dari 2 sub desa yaitu : Desa Lamalera A dan Lamalera B. Di desa Lamalera ini pengunjung dapat menikmati obyek wisata budaya dan bahari yakni perburuan ikan paus secara tradisional yang hanya mempergunakan peralatan tradisional seperti peledang (perahu kayu tanpa mesin tetapi dengan menggunakan layar) dan tempuling (tombak yang ujungnya berkait yang terbuat dari baja) yang digunakan untuk menikam ikan paus.
Tradisi Berburu Paus oleh para Lamafa (Foto: Orangflores.com)
(dari Berbagai sumber)

1 komentar: